Jakarta - Petahana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Cagub Jateng mengaku
harus belajar lagu-lagu dangdut di Pilkada serentak 2018. Ganjar yang
menyukai musik 'metal' ini 'terpaksa' menghafal lagu-lagu milik
pedangdut Via Vallen.
Ganjar berbicara soal kampanye di Pilgub Jateng. Sebagai petahana, dia
mengaku tak banyak yang harus dilakukannya saat kampanye sebab dia sudah
membuktikan kinerjanya selama menjadi gubernur selama sekitar lima
tahun terakhir.
"Saya kampanye itu sehari setelah dilantik 2013 lalu. Politik itu soal
citra, kalau kita tidak bangun citra terus gimana. Rakyat sudah punya
selera untuk memilih," ujar Ganjar Pranowo Cagub Jateng saat bertandang ke redaksi detikcom di Jl Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2018).
Politikus PDIP ini pun mengungkap, dia tipe milenial yang lebih memilih
menggunakan akses media sosial untuk berkampanye. Melalui media sosial
Ganjar juga selama ini kerap mendapat aduan dari warga Jawa Tengah
sehingga dia lebih bisa cepat mendapat informasi agar segera
ditindaklanjuti.
"Saya suka orangnya lebih milenial, yang selera seperti itu mungkin suka
sama saya. Masuk masa kampanye refleks nggak bisa hilang. Nggak bisa
tidur, buka Twitter, lalu saya teringat apa yang sudah kita lakukan
sejak 2013, di situ saya sampaikan," papar Ganjar dengan gaya khasnya
yang atraktif.
"Begitu mulai cuti saya hanya jalan saya, tidak merasa ada yang baru,
mungkin beda kalau dulu 2013 ya," sambung pria berambut putih ini.
Eks anggota DPR RI ini pun berbicara juga soal dampak negatif dari
pesatnya teknologi. Ganjar tak bisa pungkiri, banyak isu-isu negatif
hingga hoax yang kemudian bermunculan melalui media sosial.
"Akun-akun itu sudah banyak. Mereka tidak cover both side, tabayyun,
atau klarifikasi. Terus begitu ada klarifikasi, nggak percaya. Makanya
saya ajak yuk kita budayakan, untuk lebih berbicara pada program apa,
bisa dirasionialisasikan atau tidak. Jadi ini asik," ungkapnya.
Untuk mengungkapkan niatnya, Ganjar saat kampanye damai lalu mengajak
lawannya di Pilgub Jateng, Sudirman Said, saling mengkampanyekan. Ganjar
bersama pasangannya, Taj Yasin, mengangkat jari dua yang merupakan
nomor urut Sudirman-Ida Fauziah. Begitu pula sebaliknya, Sudirman-Ida
mengangkat jari satu yang merupakan nomor urut Ganjar dan Gus Yasin.
"Akhirnya tak kerjain secara visual, saya ajak 'yok Pak Dirman, Bu Ida'. Lalu tak viralkan," kata Ganjar.
Soal model kampanye sendiri, Ganjar sempat membuat polling soal kampanye
yang paling diminati warga. Polling dia buat di Twitternya dengan
sejumlah opsi seperti debat terbuka, mengundang artis, melakukan
aksi-aksi sosial hingga arak-arakan.
"Pilihan utamanya ternyata debat, berarti kan sebenarnya kita sudah
cerdas. Jadi mereka inginkan itu. Debatnya di mana? Kenapa kampus tidak
jadi tempat perdebatan nomor, kampus kan adalah tempat paling kritis api
tidak dibolehkan (politik praktis)," bebernya.
"Dulu sidang doktoral itu terbuka untuk umum, audiens boleh bertanya.
Kenapa pilkada tidak boleh seperti itu? Saya bicara ke temen-temen KPU,
debat soal isu krusial di situ. Infrastruktur, pembiayaan pemerintahan,
anti-korupsi seperti apa," sambung Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar mengajak semua calon kepala daerah untuk memberi
contoh kepada para pendukungnya. Ini juga berlaku bagi masing-masing tim
sukses.
"Ketika atas nyemprot dikit bawahnya langsung ikut. Kalau kita nggak
kontrol diri, bawahnya ikut. Maka kemarin saya ajak salaman," tutur dia.
Terkait kampanye, Ganjar menyatakan memang tak bisa terlepas dari
hiburan. Bahkan dia sendiri terpaksa harus belajar lagu-lagu dangdut,
jenis musik yang bukan kesukaannya.
"Musik itu lagunya hanya tiga sekarang. Bojo Galak, Suket Teki, Jaran
Goyang. Saya terpaksa harus hafalkan itu," aku Ganjar sambil berkelakar.
"Dulu saya dijuluki rockin' governor, gara-gara dulu itu (sukanya lagu)
metal-metal. Sekarang kalau orang tanya pak Gubernur masih metal? (Saya
jawab) yang metal masa lalu, sekarang Via Vallen," tutupnya sambil
tertawa.
Rockin' Governor Ganjar Pranowo Harus Hafal Lagu Jaran Goyang
Reviewed by Banggebeng
on
21.43
Rating: